Selasa, 22 Maret 2016

KH. MUSLIH BIN KH. ABDURAHMAN MRANGGEN


Bagi kaum thariqah di Indonesia, khususnya pengikut Thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah (TQN), nama KH Muslih Abdurrahman Mranggen tentu sudah sangat masyhur. Keberadaannya sebagai salah seorang mursyid TQN, yang sekaligus aktif dalam mengembangkan dan membesarkan Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Muktabarah An-Nahdliyah (Jatman) hingga akhir hayat pada tahun 1981, membuat muridnya menyebut Kiai Muslih sebagai Abul Masyayekh dan Syeikhul Mursyidin.

Senin, 21 Maret 2016

KH. ABDURRAHMAN BIN QASHIDIL HAQ

KH. Abdurrahman Mranggen; Luwes Dan Berdedikasi Tinggi




Kelahiran dan Nasab KH. Abdurrahman

Abdurrahman dilahirkan dan dibesarkan di kampung Suburan Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada tahun 1872 M. Beliau adalah putra dari seorang guru ngaji yang salih bernama KH. Qashidil Haq bin Abdullah Muhajir. Selain mengajar, sang ayah juga giat berkebun dan menyewakan sebagian rumahnya untuk penginapan para pedagang luar kota.
Secara rinci, nasab KH. Abdurrahman adalah: KH. Abdurrahman bin Qashidil Haq bin Raden Oyong Abdullah Muhajir bin Raden Dipo Kusumo bin Pangeran Wiryo Kusumo (Pangeran Krapyak) bin Pangeran Sujatmiko (Wijil II/Notonegoro II) bin Pangeran Agung (Notoprojo) bin Pangeran Sabrang bin Pengeran Ketib bin Pangeran Hadi bin Kanjeng Sunan Kalijogo, hingga Ronggolawe Adipati Tuban I (Syeikh al-Jali/Syeikh al-Khawaji) yang berasal dari Baghdad keturunan Sayidina Abbas ra. paman Rasulullah Saw.

Senin, 07 Maret 2016

KHUTBAH GERHANA MATAHARI

Peristiwa Gerhana Matahari Bukti Keagungan Allah


 

Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.
Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, yakni dengan menjalankan segala perintah-perintan-Nya dan men jauhi segala larangan-larangan-Nya.

Jumat, 04 Maret 2016

GERHANA MATAHARI DAN AMALAN-AMALANNYA

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan bahwa peristiwa gerhana matahari total jatuh pada Rabu pagi, 9 Maret 2016. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab Lembaga Falakiyah PBNU dengan menggunakan markaz Jakarta.


“Gerhana matahari total (GMT) insya Allah terjadi pada 9 Maret yang bertepatan dengan 29 Jumadil Ulam 1437 H,” kata Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH A Ghazali Masroeri.


Rabu, 02 Maret 2016

SIMPATIKA ( Cetak SKMT dan SKBK )

BACA DULU PANDUANNYA BIAR TIDAK SALAH 

SKMT dan SKBK Online merupakan salah satu fitur baru di layanan Simpatika periode Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Meski fitur baru, SKMT dan SKBK menjadi salah satu fitur yang paling dinanti kehadirannya.

SKMT adalah Surat Keterangan Melaksanakan Tugas sedangkan SKBK adalah Surat Keterangan Beban Kerja. Keduanya menjadi sebuah fitur andalan di Simpatika yang akan mengalkulasi beban kerja seorang guru secaraonlinerealtime, dan otomatis dengan berbasis data jadwal mengajar guru yang diisikan di Simpatika. Hasil penilaian di SKBK diharapkan lebih akurat, cepat, mudah, dan akuntabel dalam penentuan kelayakan Tunjangan Profesi yang diterima seorang guru.

Syarat Mengajukan SKMT dan SKBK


SKMT dan SKBK Online


Untuk dapat mencetak SKMT dan SKBK seorang guru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Guru yang mengajar di RA/ Madrasah di naungan Kementerian Agama
  2. Memiliki AKun Simpatika dan telah aktif semester ini. Baca : Cara Cetak Kartu Simpatika
  3. Madrasah telah mengajukan S25a (Ajuan Keaktifan Kolektif) yang disetujui oleh Admin Mapenda Kabupaten/Kota (telah menerima S25b).

Jika S25a disetujui oleh Admin Simpatika di tingkat Kabupaten/Kota, maka PTK (guru) belum dapat melakukan Cetak SKMT.

Pastikan isian jadwal mengajar dan lain sebagaimanya telah benar sebelum mencetak S25a. Karena S25a menjadi basis dasar penentuan SKMT dan SKBK. Untuk itu jangan lupakan untuk memperhatikan: Jangan Cetak S25a Sebelum 10 Hal Ini Beres.

Prosedur Cetak SKMT dan Ajuan SKBK


SKMT dicetak secara mandiri oleh setiap guru di akun PTK masing-masing. SKMT ini diajukan ke Kepala Madrasah dan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Hasilnya dikirimkan ke Admin Simpatika Kabupaten/Kota untuk mendapatkan SKBK (Surat Keterangan Beban Kerja).

Secara garis besar alur dan prosedurnya adalah sebagai berikut:
  1. Pastikan Kepala Madrasah telah mengajukan S25a dan disetujui oleh Admin Simpatika Kabupaten/Kota yang ditandai dengan terbitnya S25b
  2. PTK mencetak SKMT (Surat Keterangan Melaksanakan Tugas) di akun PTK masing-masing. SKMT ini terdiri atas tiga jenis, yaitu:
    1. S29a : SKMT bagi guru yang mengajar Satminkal Induk di naungan Kemenag
    2. S29b : SKMT bagi guru yang mengajar Satminkal non-induk di naungan Kemenag
    3. S29c : SKMT bagi guru yang mengajar Satminkal non-induk di naungan Kemendikbud
  3. PTK menyerahkan cetak SKMT (S29a/S29b/S29c) ke Kepala Madrasah
  4. Kepala Madrasah melakukan pengesahan dan penilaian SKMT guru tersebut melalui akun PTK Kepala Madrasah.
  5. Kepala Madrasah mencetak Lampiran SKMT (S29d)
  6. Kepala Madrasah menandatangani SKMT dan lampiran SKMT
  7. SKMT dan Lampiran SKMT dimintakan tanda tangan Pengawas
  8. SKMT dan Lampiran SKMT diajukan ke Admin Simpatika Kabupaten/Kota
  9. Admin Kabupaten/Kota menerbitkan SKBK atau Surat Keterangan Beban Kerja (S29e)
  10. PTK menerima SKBK (S29e)

Cara dan Langkah-langkah Cetak SKMT dan Ajuan SKBK


Peringatan: Fitur SKMT dan SKBK diluncurkan pada 1 Maret 2016 malam. Saat Penulis mencoba menggunakannya beberapa kali, terdapat beberapa bug dan kejanggalan. Karena itu, penulis tidak menyarankan untuk mencetak SKMT dan SKBK pada satu dua hari ini.

Cara dan langkah untuk mencetak SKMT bisa disimak dalam video tutorial sebagai mana berikut ini:



Keterangan:

  1. Pada dasbor SKBK & SKMT akan muncul kotak bertuliskan nama RA/Madrasah. Jika kotak tersebut berwarna merah berarti proses cetak SKMT tidak dapat dilanjutkan kerena S25a belum diajukan dan disetujui oleh Admin Kabupaten/Kota. Sebaliknya jika telah disetujui maka kotak akan berwarna hijau.
  2. Bagi guru yang mengajar di lebih dari satu sekolah, maka akan terdapat kotak bertuliskan nama sekolah/madrasah sejumlah madrasah/sekolah tempat mengajar.
  3. Bagi guru sebagaimana tersebut di nomor dua, maka yang bersangkutan akan mencetak formulir S29 sejumlah madrasah/sekolah tempat mengajar.
  4. Setelah SKMT tercetak, PTK dapat memantau kemajuan proses Persetujuan SKMT dan Ajuan SKBK di akun PTK masing-masing.

Demikianlah syarat, prosedur, dan cara mencetak SKMT dan Ajuan SKBK bagi guru RA/Madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. Jangan terburu-buru untuk mencetak SKMT dan melakukan Ajuan SKBK mengingat masa verval Simpatika yang masih panjang (sampai 30 Juni 2016). Pastikan dulu data dan riwayat mengajar (termasuk tugas tambahan guru) di semester ini telah benar baru lakukan cetak SKMT dan SKBK.

Selasa, 01 Maret 2016

DO'A AKASYAH


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

اَللَّهُمَّ صَلىِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ

بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌعَلَى نُوْرٍ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ خَلَقَ النُّوْرَ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الِطُّوْرِفِى كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذَيْ بِالْغِنَآءِ مَذْكُوْرٌ وَبِالْعِزَّةِ وَالْجَلاَلِ مَشْهُوْرٌ وَعَلَى السَّرَّآءِ وَلضَّرَّآءِ مَشْكُورٌ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّموَاتِ وَاْلاَرْض وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْابِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ

گهيعۤص حمَ عۤسۤق اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ يَاحَيُّ يَا قَيُّوْمُ اَللهُ الَّطِيْفُ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَآءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ

يَاكَافِيْ كُلِّ شَىْءٍاِكْفِنِيْ وَاصْرِفْ عَنِّىْ كُلىَّ شَىْءٍ بِيَدِكَ الْخَيْرُ اِ نَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .

اَللَّهُمَّ يَاكَثِيْرَ النَّوَالِ وَيَادَائِمَ الْوَصَالِ وَيَاحَسَنَ الْفِعَالِ وَيَارَازِقَ الْعِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَيَابَدِيْعًا بِلاَمِثاَلٍ وَيَابَاقٍ بِلاَزَوَالٍ نَجِّنَامِنَ الْكُفْرِوَالضَّلاَلِ بِحَقِّ لاَاِلهَ اِلاَّالله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى لله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
اَللَّهُمَّ اِنَ دَخَلَ الشَّكُّ فِي اِيْمَانِىْ بِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ.

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الْكُفْرُفِيْ اِسْلاَمِيْ بِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ ُتبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِى تَوْحِيْدِىَ اِيَّاكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ الاَّ الله مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .
اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الْعُجْبُ وَالْكِبْرُ وَالرِّيَاءُ واَلسُّمْعَةُ وَالنُّقْصَانُ فِىْ عَمَلِيْ لَكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

اَللَّهُمَّ اِنْ جَرَى الْكَذِبُ وَالْغِيْبَةُ وَالْنَّمِيْمَةُ وَالْبُهْتَانُ عَلَى لِسَانَيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ

اللّهَمُ َّاِنْ دَخَلَ الْخَطْرَةُ وَالْوسْوَسَةُ فِيْ صَدْرِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ التَّشْبِيْهُ َوالتَّقْصِيْرُ فِيْ مَعْرِفَتِىْ اِيَّاكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ النِّفَاقُ فِيْ قَلْبِيْ مِنَ الذُّنُوْبِ الْكَبَآئِرِ وَالصَّغَآئِرِ كُلِّهَا وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الرِّيَآءُ فِيْ اَعْمَالِىْ وَاَقْوَلِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ سُوْءٍ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ مَااََرَدْتَ لِيْ مِنْ خَيْرٍ فَلَمْ اَشْكُرْهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ مَاقَدَّرْتَ عَلَيَّ مِنْ اَمْرٍفَلَمْ اَرْضَهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .
اَللَّهُمَّ مَااَنْعَمْتَ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ فَعَصَيْتُكَ فِيْهِ وَلَمْ ْاَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .
اَللَّهُمَّ مَااَوْلَيْتَنِيْ مِنْ نَعْمَآئِكَ فَغَفَلْتُ عَنْ شُكْرِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ مَآاَوْلَيْتَنِيْ مِنْ آلآئِكَ فَلَمْ اُءَدِّحَقَّهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهْمَّ مَا مَنَنْتَ عَلَيَّ مِنَ الْحُسْنَى فَلَمْ اَحْمَدْكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .
اَللَّهْمَّ مَااَحْبَبْتَ لِيْ بِهِ عَلَيَّ مِنَ النَّظَرفِيْكَ فَغَمَضْتُ عَنْهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ مَاصَنَعْتُ فِى عُمْرِىْ بِمَالَمْ تَرْضَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ 
اَللَّهُمَّ مَا قَصَرْتُ مِنْ عَمَلِيْ فِيْ رَجَآئِكَ وَلَم اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ 
اَللَّهُمَّ اِنِ اعْتَمَدْتُ عَلَى اَحَدٍ سِوَاكَ فِى الشَّدَآئِدِ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ 
اَللَّهُمَّ اِنِ اسْتَعَنْتُ غَيْرَكَ فِى النَّوَآئِبِ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ 
اَللَّهُمَّ مَااَصْلَحَ فِيْ شَأْنِيْ بِفَضْلِكَ وَرَأَيْتُهُ مِنْ غَيْرِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
َاللَّهُمَّ اِنِ زَلَّتْ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ بِالسُّؤاَلِ مِنْ غَيْرِكَ يُثَبِّتْنِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَامَنَّانُ ياَدَيَّانُ يَاسُلْطَانُ يَالآاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَالَهُ وَنَجَّيْنهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِى الْمُؤْ مِنِيْنَ وَزَكَرِيَّآ اِذْنَادَى َربَّهُ رَبِّ لاَتَذَرْنِيْ فَرْداً وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
اَللَّهُمَّ بِحَقِّ لاَاِ ٰلهَ اِلاَّ اللهُ وَبِعِزَّتِهٍِ
وَبِحَقِّ الْكُرْسِيِّ وَسَعَتِهٍِ
وَبِحَقِّ الْعَرْشِ وَعَظَمَتِهٍَِ
وَبِحَقِّ الْقَلَمِ وَجَرَيَانِهٍِ
وَبِحَقِّ اللَّوْحِ وَحَفَظَتِهٍِ
وَبِحَقِّ الْمِيْزَانِ وَخِفَّتِهٍِ
وَبِحَقِّ الْصِّرَاطِ وَدِقَّتِهٍِ
وَبِحَقِّ جِبْرَآئِيْلَ وَاَمَانَتِهٍِ
وَبِحَقِّ مِيْكَآئِيْلَ وَشَفَقَتِهٍِ
وَبِحَقِّ اِسْرَافِيْلَ وَنَفْخَتِهٍِ
وَبِحَقِّ عِزْرَائِيْلَ وَقَبْضَتِهٍِ
وَبِحَقِّ رِضْوَانَ وَجَنَّتِهٍِ
وَبِحَقِّ مَالِكٍِ وَجَهَنَّمِهٍِ
وَبِحَقِّ اٰدَمَ وَصَفْوَتِهٍِ
وَبِحَقِّ شِيْثٍ وَنُبُوَّتِهٍِ
وَبِحَقِّ نُوْحٍ وَسَفِيْنَتِهٍِ
وَبِحَقِّ اِبْرَاهِيْمَ وَخُلَّتِهِ
وَبِحَقِّ اِسْحٰقَ وَدِيَانَتِهٍِ
وَبِحَقِّ اِسْمَاعِيْلَ وَذَبِيْحَتِهٍِ
وَبِحَقِّ يَعْقُوْبَ وَحَسْرَتِهٍِ
وَبِحَقِّ يُوْسُفَ وَغُرْبَتِهٍِ
وَبِحَقِّ مُوْسىٰ وَاٰيَاتِهٍِ
وَبِحَقِّ هَارُوْنَ وَحُرْمَتِهٍِ
وَبِحَقِّ هُوْدٍ وَهَيْبَتِهٍِ
وَبِحَقِّ صَالِحٍ وَنَاقَتِهٍِ
وَبِحَقِّ لُوْطٍ وَجِيْرَتِهٍِ
وَبِحَقِّ يُوْنُسَ وَدَعْوَتِهٍِْ
وَبِحَقِّ دَانِيَالَ وَكَرَامَتِهٍِ
وَبِحَقِّ زَكَرِيَّاوَطَهَارَتِهٍِ
وَبِحَقِّ عِيْسىٰ وَرُوْحَانِيَّتِهٍِ
وَبِحَقِّ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ نِ الْمُصْطَفىٰ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَفَاعَتِهِ
اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَالاَاِ ٰلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَالَه‘وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذٰلِكَ نُنْجِى الْمُؤْمِنِيْنَ َلآاِ ٰٰلهَ اِلاَّهُوَعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلىٰ وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

رَبَّنَااٰتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى اْلاٰخِرَةِحَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ خَيْرِخَلْقِهٍِ وَنُوْرِعَرِْشِهٍِ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَامُحَمَّدٍوَعَلۤىٰ آلِهٍِ وَاَصْحَابِهٍِۤ اَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اٰمِيْنَ اٰمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ


TATA CARA MENGQADHA SHALAT BAGI YANG HAID

Masalah seputar Qadha shalat yang berkaitan dengan masa haid

20FEB
Pengertian qadha
Qadha adalah menjalankan ibadah setelah lewat waktunya. Berbeda dengan Ada’ adalah menjalankan ibadah di dalam waktunya.
Hukum Meng-qadha Shalat
Para ulama’ sepakat bahwa mengqadha shalat yang tertinggal (karena udzur) itu wajib. Sebab mengqadha shalat akan membebaskan seorang mukallaf dari tanggungan.[2]
Shalat fardhu atau Shalat lima waktu itu wajib dilaksanakan tepat pada waktunya, berdasarkan firman Allah U,
إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً
 “Sesungguhnya Shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisaa’: 103).

Senin, 29 Februari 2016

Dalil dan Hukum Tahlilan (Kenduri / selamatan) Orang Meninggal

Dalil dan Hukum Tahlilan (Kenduri / selamatan) Orang Meninggal
Tahlil Beroperasi harfiyah ialah membaca LAA ilaaha illallaah, kemudian digunakan nama di Acara kenduri (selamatan) ATAU SEBUAH Acara Yang di dalamnya membaca ayat-ayat Al-Qur'an, dzikir tasbih Dan sebagainya, Yang SEMUA pahalanya dikirimkan untuk review orangutan Yang Sudah Meninggal, terlebih untuk review mengiringi Malam Pertama di alam Kubur terlebih Lagi dilanjutkan Malam berikutnya Sesuai Hukumnya ialah  SUNNAH@

Hukum sunnah ini berdasarkan :

مَا الْمَيِّتُ فِي الْقَبْرِ إِلَّا كَالْغَرِيقِ الْمُتَغَوِّثِ، يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحَقُهُ مِنْ أَبٍ أَوْ أُمٍّ أَوْ أَخٍ أَوْ صَدِيقٍ، فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيُدْخِلُ عَلَى أَهْلِ الْقُبُورِ مِنْ دُعَاءِ أَهْلِ الْأَرْضِ أَمْثَالَ الْجِبَالِ، وَإِنَّ هَدِيَّةَ الْأَحْيَاءِ إِلَى الْأَمْوَاتِ الِاسْتِغْفَارُ لَهُمْ

BIOGRAFI IMAM AL GHOZALI

Dialah Muhammad Bin Muhammad Bin Muhammad Abu Hamid Al-Ghazali Al-Mujtahid Al-Faqih Al-Ushuli Al-Mutakallim Ath-Thusi Asy-Syafi'i.

Beliau dilahirkan pada tahun 450 H. Al-Ghazali mempunyai seorang ayah yang soleh sufi menjaga hati dan tangannya untuk melakukan yang halal.

Sebelum ayahnya meninggal beliau berwasiat kepada temannya yang sholeh juga sufi untuk menjaga putranya yang bernama Abu Hamid Al-Ghazali sama saudaranya yang bernama Ahmad Al-Ghazali.

Setelah beranjak beberapa tahun berlalu, uang dan bekal yang dititipkan sang ayah untuk Imam Al-Ghazali dan saudaranya Imam Ahmad Al-Ghazali akhirnya habis juga sehingga mereka berdua terpaksa disekolahkan di Madrasah Nidzomiyah di Baghdad, Iraq. Setelah Al-Ghazali mengusai segala bidang ilmu, baik dalam Ilmu Fiqih, ilmu Jidal (debat ilmiah), Ilmu Ushul dan Filsafat. Akhirnya Al-Ghazali memilih jalan Sufi dan beliau menuju ke negara Syam untuk 'Uzlah (menjauh dari hiruk pikuk) serta Kholwah (menyendiri) di Menara Masjid.

KITAB KUNING

Warning Sebelum Membeli, Kitab Kuning Semakin Rawan Diubah


Mutholaah kitab kuning
Al Hasan Soko.com – Sebelum membeli kitab kuning sebaiknya diteliti dulu keasliaanya. Atau kalau sudah terlanjur membeli, konsultasikan dengan ahlinya, karena bisa jadi,  kitab yang sudah dibeli telah mengalami banyak perubahan untuk kepentingan tertentu oleh kelompok tertentu.
Terkait dengan fenomena tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan kepada pihak pondok pesantren bahwa fenomena perang pemikiran yang terjadi sekarang ini di kalangan internal umat Islam, telah mengancam isi dari Kitab Kuning.